Sebab, Jujur Itu Punk!

NML - True To Myself - Artwork by Baldiman Singodirojo
Album Artwork by Baldiman Singodirojo

Tentang album baru No Man’s Land yang mengusung semangat kejujuran dan teguh pada pendirian.

Unit punk rock veteran asal kota Malang, No Man’s Land, resmi melepas album ketujuhnya bertajuk True To Myself mulai tanggal 22 Juli 2017. Album ini dirilis oleh label rekaman asal Belanda, Aggrobeat Records. Untuk distribusinya ke seluruh dunia, mereka juga dibantu oleh label rekaman Rusty Knife (Perancis) dan Has Been Mental (Perancis).

Saat ini, album True To Myself sudah tersedia dalam format cakram padat untuk pasar internasional dan format kaset khusus untuk pasar Indonesia. Sementara format piringan hitam 12 inch bakal dirilis awal tahun depan oleh Aggrobeat Records.

Album True To Myself yang direkam di Virtuoso Studio (Malang) ini berisi total 14 lagu. Dua lagu di antaranya – “Unity In Diversity” dan “True To Myself” – sudah pernah dirilis sebelumnya sebagai singel. Kedua singel tersebut dikemas dalam bentuk video klip garapan Gaharu Jabal, seorang videografer yang aktif di sindikat dokumentasi iHeartgigs.

Musik yang dimainkan Didit Samodra (vokal/gitar), Galih (gitar), Dharul (bass), dan Tamtam (drum) di album anyarnya ini masih mempertahankan karakter punk rock dengan corak Oi! yang hangat dan membara. Tema lirik yang dibikin oleh Didit Samodra pun terbaca semakin teguh dan dewasa, serta penuh dengan perenungan personal.

Seperti misalnya lagu “True To Myself”, yang menurut Didit Samodra bercerita tentang pentingnya menjaga idealisme dan nilai-nilai prinsip yang tersisa di tengah arus kehidupan. “Lagu itu mengajak kita untuk berperilaku sesuai dengan apa yang diyakini dan melakukan apa yang dianggap benar. Tidak menjadi palsu atau berbohong. Karena jujur pada diri sendiri itu butuh keberanian untuk mau introspeksi diri, tulus, berpikiran adil dan terbuka,” jelasnya.

Tema lirik yang serupa juga terdapat pada lagu “Keep The Spirits Alive” dan “Wasted Time” yang bertutur soal menjaga asa dan semangat positif dalam menjalani hidup berdasarkan pilihan serta keyakinan yang dianut.

Pada lagu “40 Years”, dengan penuh kesadaran Didit Samodra mengaku rela melepaskan masa mudanya untuk menjalani fase usia kepala empatnya sebagai pria dewasa yang sudah berkeluarga dan tetap melawan dunia dengan cara-cara baru: “40 years goes by / I lead my way to win / Waiting for my real life to begin / To begin!…”

Di album ini, No Man’s Land juga mengangkat tema tentang rumah dan kota tempat tinggalnya (“Going Home”), kontrol media (“Hard To Believe” dan “Media Control My Life”), juga soal konflik politik dan perbedaan (“Another Place Another Riot” dan “Unity In Diversity”).

Tentang “Unity In Diversity”, Didit Samodra menjelaskan, “Mengajak kita semua untuk berpikir lebih jernih, bahwa perbedaan itu adalah rahmat.” Tema lagu itu semakin relevan dengan kondisi aktual di Indonesia dan dunia global yang sedang dihantam krisis toleransi dan perpecahan antar sesama manusia. Apalagi isu perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan kerap jadi pemicu konflik di berbagai tempat. “…tugas kita adalah saling mengenal dan menghargai setiap perbedaan, bukannya saling menghakimi.”

Didit Samodra dkk pun tidak lupa menciptakan ode bagi komunitasnya dalam tembang “Pitsa Boot Boys” yang berirama anthemik. “Pitsa ini sebutan teman-teman untuk Pizza Hut yang ada di Jalan Semeru, Malang. Di situ sempet jadi tempat ngumpulnya anak-anak Skinhead pada era 2004-an. Dulu setiap Malam Minggu kami rutin nongkrong di seberangnya gerai Pizza Hut itu…”

NML - Band Photo by Gaharu Jabal
Band Photo by Gaharu Jabal

No Man’s Land terbentuk di kota Malang sejak tahun 1994. Didit Samodra dkk memainkan jenis musik Oi! dan merupakan salah satu band dengan riwayat karir yang paling panjang di kancah punk dan skinhead Indonesia. Hingga sekarang, diskografi No Man’s Land sudah mencakup tujuh album studio – plus sederet rekaman singel, EP, split dan kompilasi internasional.

“Yang sudah pasti bakal ada rilisan split dengan band Perancis dalam format vinyl 7 inch,” kata Didit Samodra membeberkan rencana band-nya ke depan. “Trus pingin rilis semacam album singles collection untuk menampung lagu-lagu lama No Man’s Land yang tercecer dan belum pernah dirilis. Oya, sama sekarang lagi milih-milih beberapa lagu Oi! dan punk klasik. Kami rencananya mau bikin album berisi lagu-lagu kover yang pernah jadi influence dan menginspirasi No Man’s Land selama ini…“

Mulai saat ini, album True To Myself dalam format CD dan kaset sudah bisa diperoleh melalui berbagai toko rekaman independen yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Video musik “True To Myself” bisa ditonton melalui tautan berikut:

Video musik “Unity In Diversity” bisa ditonton melalui tautan berikut:

*Tulisan ini merupakan naskah resmi press release peluncuran album True To Myself. Jika (media) anda membutuhkan, sila kopi atau sadur saja dari sini. 

Leave a comment